Pengertian Modal Kerja
Modal kerja dalam neraca mencangkup aktiva lancar dan kewajiban dalam jangka pendek. Oleh sebab itu modal kerja bersih menggambarkan selisih antara aktiva lancar dan kewajiban lancar dalam perusahaan. Jadi manajemen modal kerja sangat berkaitan erat dengan manajemen ivestasi dalam aktiva lancar serta kebijakan dalam kewajiban lancarnya. Dalam perusahaan manufaktur persedian barang umumnya juga terdiri dari bahan baku, barang setengah jadi, dan barang jadi. Perusahaan dapat melakukan investasi dalam bidang ini karena menyangkut opportunity cost dari modal yang tertanam dalam persediaan termasuk juga komonditas yang harganya sering bergejolak, biaya penyimpanan dan pemeliharaan, resiko kerusakan. Kemudian penimbunan barang dalam jumlah besar bertujuan untuk mengantisipasi dan memenuhi permintaan dalam jumlah besar dan tidak terduga.
Manajemen Modal kerja merupakan manajemen aktiva lancar dan kewajiban lancar yang memiliki berberapa arti penting bagi perusahaan:
- Modal kerja menunjukan besaranya investasi yang dilakukan perusahaan dalam aktiva lancar dan klaim atas perusahaan oleh adanya utang dagang/utang lancar, dan
- Investasi dalam persediaan bersifat sangat sensitif terhadap tingkat produktivitas dan penjualan.
Gambar di atas memperlihatkan bahwa setiap penambahan modal kerja selalu disertai oleh penambahan manfaat (utilities).Akan tetapi tambahan ini akan menurunkan manfaat marginal. Oleh sebab itu, penambahaab modal kerja harus disertai oleh tambahan biaya (cost0 sehingga akan didapatkan tingkatan modal kerja yang optimal.
Faktor-faktor yang menentukan besarnya modal kerja adalah sifat dan jenis perusahaan, proses produksi, sisitem penjualan, sistem persediaan, dan sikap dari pengambilan keputusan. Faktor-faktor tersebut dapat kita bicarakan stu persatu sebagai berikut.
- Sifat dan jenis perusahaan Pada umumnya modal kerja untuk suatu perusahaan jasa relatif kecil jika dibandikan dengan perusahaan dagan atau manufaktur.
- Proses Produksi Jika proses produksi untuk suatu industri cukup rumitdan memekan waktu yang lama, tentu saja proses produksi itu akan memerlukan modal kerja yang cuukup besar pula.
- Sistem Penjulan Jika suatu perusahaan yang sebagian penjualannya dilakukan dengan sistem kredit, tentu saja modal kerja akan banyak terserap terutama untuk membiyayai piutang dagangnya.
- Sistem persediaan Sistem Persediaan ini sangat mempengaruhi modal kerja yang tertanam dalam perusahaan. hal itu dapat dilihat dari jenis barangnya apakah mudah rusak atau tahan lama. Selainitu, bagi perusahaan yang membutuhkan bahan baku, perlu dipertimbangkan apakah harganya sangat fluktuatif terhadap pasar komoditi serta apakah bahan baku tersebut dapat diperoleh secara lokal atau impor.
- Sikap dari Pengambilan Putusan (manajemen perusahaan) Sikap ini sangat penting untuk menetukan tingkat modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaab.
0 komentar:
Posting Komentar