Laboratorium Treub merupakan sarana penelitian konservasi ex-situ
yang terdiri dari 5 laboratorium didalamnya. Laboratorium ini didirikan
oleh Dr. Melchior Treub, seorang ahli berkebangsaan Belanda yang menjadi
direktur Kebun Raya Bogor pada tahun 1880-1909.
Laboratorium
Molekuler merupakan salah satu laboratorium dalam Laboratorium Treub
yang diarahkan untuk penelitian dibidang genetika konservasi tumbuhan
Indonesia, DNA Barcoding dan Bank DNA.
DNA Barcoding adalah
pendekatan standar untuk mengidentifikasi tumbuhan dan hewan dengan
urutan minimal sekuen DNA,yang disebut sebagai barcode DNA.
Laboratorium
lainnya adalah Laboratorium Anatomi-Morfologi dan Sitologi yang
ditujukan sebagai penunjang penelitian mofologi polen dan spora paku,
analisis sitologi/kromosom tumbuhan tropis.
Untuk penelitian dan
pengujian biji tanaman, Laboraturium Konservasi Biji menjadi sarana bagi
penelitian yag menguji daya simpan biji, viabilitas, dan cara
perkecambahan serta data-data biji lainnya. Laboratorium ini mendukung
konservasi tumbuhan dalam bentuk Bank Biji dan menghasilkan rekomendasi
terhadap perkembangan status konservasi, perbanyakan, dan reintroduksi
jenis-jenis tanaman langka.
Berbeda dengan ketiga laboratorium
sebelumnya, Laboratorium Ekologi Konservasi memiliki fungsi untuk
menentukan status kelangkaan, spesies prioritas dalam konservasi
tumbuhan. Konservasi dilakukan dengan berbagai metode dan teknik, salah
satunya adalah teknik modeling dan kesesuaian habitat dalam reintroduksi
tumbuhan langka.
Fasilitas yang ada di Laboratorium ini adalah
fasilitas Paranet dan Rumah Kaca yang menjadi penunjang penelitian
perkecambahan tumbuhan langka, domestikasi, dan hasil-hasil persilangan
tumbuhan langka.
Apabila berkunjung ke Kebun Raya Bogor, Anda
dapat menemukan laboratorium ini di bagian barat daya Kebun Raya,
berdekatan dengan Museum Zoologi dan Wisma Tamu Nusa Indah.
Selasa, 30 Mei 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar